Seraya terpekur kumengingat hari kemarin
Ketika namamu hanya sekelebat tak bermakna dalam pikirku
Tak pernah terpikir bahkan tuk sekedar bersahabat denganmu
Hanya sebatas kekagumanku saja yang sempat menyelinap
Entahlah…
Bagai sihir, seikat mawar mampu mengubah semuanya
Aku serasa memasuki dunia dongeng
Aku seorang putri dan engkau pangeran berkuda yang membawakan bunga keabadian untukku
Mungkin bunga mawar kan layu dalam hitungan hari
Namun wanginya masih tersimpul di hatiku
Dan di setiap waktuku wangi itu semakin lekat dan merasukiku
Malang, 251006
11.58 WIB
For Mas Dhista
No comments:
Post a Comment