Keheningan pagi masih menelusupi anganku
Tapakku pun masih terasa membatu
Mencoba tuk tegakkan harap
Yang kutahu hanya kenikmatan langkah
Setapak demi setapak yang lembut di kakiku
Ketika hari mulai beranjak
Seketika senja nan jingga menghangatkan pijakku
Tak ada pagi yang membuaiku lagi
Berganti dengan pekat yang mendekap
Hingga ku pun butuh jeda tuk bernafas
Aku adalah awal
Dan tak ada akhir
Bahwa satu-satunya yang ada
Berkenan menelisikkan seberkas cahayanya
Dan...
Menghembuskan aroma cinta
Hingga derapku hanyalah pantulannya
Sepanjang masaku
Wednesday, September 14, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment